Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengantar SISTEM INTEGUMEN - Lapisan Kulit: Lapisan Epidermis

SISTEM INTERGUMEN (I)

Sistem Integumen meliputi kulit dan adneksa.
Kulit merupakan organ terluar dari tubuh manusia dan memiliki berbagai fungsi. 

Kulit terdiri dari 3 lapisan utama, yaitu:
1. Epidermis
2. Dermis
3. Subkutis / Adneksa

LAPISAN KULIT

1.      Epidermis

Merupakan lapisan terluar dari kulit yang tebalnya bervariasi antara 0,4-1,5 mm.

Tersusun atas beberapa sel yaitu keratinosit (penyususn utama), sel Langerhans, melanosit, sel merkel dan limfosit.

LAPISAN EPIDERMIS


Epidermis terbagi menjadi 5 stratum:

-          Stratum Basalis

Lapisan epidermis yang paling dalam. Keratinosit pada stratum ini berbentuk thoraks, terletak berjajar pada Basal Membran Zone (BMZ) dan memiliki struktur intrasitoplasma à Keratin Intermediate Filament (KIF)

Keratinosit pada stratum basalin terbagi menjadi 3 subpopulasi:

1.      Stem cell à Lambat bermitosis

2.      Transcient Amplyfing  Cell (TAC) àaktif bermitosis dan merupakan subpopulasi terbesar

3.      Post mitotic cell

Waktu yang diperlukan kerationosit untuk mencapai stratum korneum ±14 hari, namun dapat lebih cepat pada keadaan hiperproliferasi seperti pada penyakit psoriasis

-          Stratum Spinosum

Berada di atas stratum basalis. Keratinosit pada stratum spinosum berbentuk polygonal dan berukuran lebih besar dari keratinosit stratum basalis.

Keratinosit pada stratum ini membentuk struktur khususà lamellar granule (LG) yang akan berperan dalam pembentukan sawar lipid pada stratum korneum

Keratinosit satu dengan lainnya dihubungkan oleh desmosom, yang terdiri dari berbagai protein struktural contohnya desmoglein dan desmokolin. Struktur ini berfungsi menahan trauma fisik pada permukaan kulit.

Jika terjadi kerusakan pada struktur ini dapat menimbulkan kelainan seperti Pemfigoid. Pada pemfigoid terjadi gangguan pada desmoglein sehingga keratinosit tidak terhubung dengan keratinosit lainnya.

-          Stratum Granulosum

Pada stratum granulosum, keratinosit mengandunh keratohyaline granule (KG). KG mengandung profilagrin dan loricrin yang memiliki peran penting dalam pembentukan cornified cell envelope (CCE) yang menjadi bagian dari sawar kulit pada stratum korneum. Keratinosit juga sudah memulai proses apoptosis pada stratum granulosum

-          Stratum Lusidum

Stratum lusidum bersifat translusen dan terdiri dari sel gepeng dan eosinofililk. Tidak semua kulit memiliki stratum ini, stratum lusidum hanya terdapat pada kulit yang tebal seperti kulit tangan dan kaki.

-          Stratum Korneum

Merupakan startum terluar dari epidermis. Pada stratum ini CCE mulai terbentuk dan bersinergi bersama lipid yang dihasilkan oleh lamellar granule (LG) unutk membentuk sawar kulit.

Keratinosit pada stratum ini dikenal sebagai korneosit.

Korneosit à sel gepeng dan tidak memiliki inti. Korneosit berungsi untuk proteksi trauma mekanik, produksi sitokin dan perlindungan sinar UV


Nah biar lebih pakem tentang lapisan epidermis, sebelum kita lanjutin ke Lapisan kulit selanjutnya yaitu lapisan dermis kita pakemin dengan liat video pembahasannya dulu nih, langsung saja ke Youtube kami yaitu Mediko Global.



Resume
ANATOMI DAN FUNGSI KULIT



Fisiologi Sistem Intergumen dan Anatomi Sistem Intergumen, serta sebagian Histologi Sistem Intergumen. Materi ini merupakan hal yang mendasar untuk kamu memulai Blok Kulit baik pada pertemuan awal tutorial blok kulit maupun pada koas nanti.

"hope that strong foundation(basic) provides great benefits"


Lapisan Kulit Credit: Madhero88 and M.Komorniczak / CC BY-SA (https://creativecommons.org/licenses/...)

Lapisan Epidermis Credit: OpenStax College / CC BY (https://creativecommons.org/licenses/...)

Keywords : Mahasiswa kedokteran kulit, kulit kedokteran, Tutorial Kulit Blok Kulit Kelamin Muskuloskeletal

Semua Gambar berkotak Kuning adalah murni  buatan kami dari creativecommons tersebut -Mediko Global

Posting Komentar untuk "Pengantar SISTEM INTEGUMEN - Lapisan Kulit: Lapisan Epidermis"